1. Dari Mughirah bin Syu 'bah RA, bahwa Nabi SA W apabila
pergi ke tempat buang air, beliau pergi jauh-jauh. {Hasan
Shahih}.
2. Dari Jabir bin Abdullah RA, bahwa Nabi
SAW apabila hendak buang hajat, beliau pergi jauh-jauh sehingga tidak seorang
pun melihatnya. {Shahih}.
4. Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, "Apabila Rasulullah
SAW akan masuk ke kakus (WC) beliau mengucapkan, "Wahai Allah, aku berlindung
kepada-Mu, dari gangguan syetan laki-laki dan syetan perempuan". Dalam redaksi yang lain disebutkan:
Hendaklah berlindung kepada Allah. {Shahih}
5. Dari Zaid bin Arqam dari Rasulullah SAW beliau bersabda,
"Sesungguhnya kakus-kakus ini ditempati oleh syetan-syetan, oleh karena itu
apabila seseorang di antara kamu mendatangi kamar kecil (WC) hendaklah ia
mengucapkan, "Aku berlindung kepada Allah dari gangguan syetan laki-laki dan
syetan perempuan. " {Shahih}.
7. Dari Salman RA, dia berkata, "Pernah ditanyakan kepadanya
oleh orang-orang musyrik, sesungguhnya Nabi kamu telah mengajarkan kepadamu
tentang segala sesuatu, sampai adab buang air? Kata Salman, "Ya, sungguh Nabi
kami SAW benar-benar melarang kami menghadap kiblat ketika buang air besar atau
kecil, dan melarang kami agar tidak beristinja' dengan memakai tangan kanan, dan
melarang pula agar seseorang di antara kami tidak bersuci kurang dari tiga batu
atau bersuci dengan kotoran binatang atau tulang. " {Shahih}
8. Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Sesungguhnya aku ini bagi kalian adalah seperti seorang Bapak, aku
mengajar kalian, apabila seseorang di antara kamu pergi buang hajat besar, maka
janganlah ia menghadap kiblat dan membelakanginya serta bersuci dengan tangan
kanannya. Dan beliau memerintahkan supaya bersuci dengan tiga batu, dan melarang
memakai kotoran binatang dan tulang yang rapuh. {Hasan}
9. Dalam suatu riwayat dari Abu Ayyub, beliau bersabda,
"Apabila kamu pergi buang hajat, janganlah menghadap ke kiblat, baik ketika
buang hajat besar atau kecil akan tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat
setelah kamu tiba di Syam, kami mendapatkan kakus-kakus di sana dibangun
menghadap kiblat maka kami berpaling dari arah kiblat dan memohon ampun kepada
Allah. " {Shahih}
11. Dari Marwan Al Ashfar, dia berkata, "Aku pernah melihat
Ibnu Umar menderumkan unta kendaraannya menghadap ke kiblat, kemudian dia duduk
buang airkecil (menghadap) kepadanya. " Lalu aku berkata, "Wahai Abu
Abdurrahman! Bukankah telah dilarang cara seperti ini? Ibnu Umar menjawab, "Ya",
benar. Hanya yang dilarang itu, kalau di tempat terbuka. Apabila antara kamu
dengan kiblat ada sesuatu yang menutupimu, maka tidak mengapa.
{Hasan}
12. Dari Abdullah bin
Umar RA, beliau berkata, "Sungguh aku pernah naik ke atas rumah, lalu aku
melihat Rasulullah SAW sedang duduk di atas dua buah batu bata sambil menghadap
ke Baitul Maqdis untuk buang hajat. (Shahih: Muttafaq
Alaih)
13. Dari Jabir bin
Abdullah RA, beliau berkata, "Nabi SAW telah melarang kami menghadap ke kiblat,
ketika buang air kecil. Lalu aku pernah melihat beliau SAW menghadap (kiblat),
satu tahun sebelum beliau meninggal dunia. {Hasan}

Tidak ada komentar:
Posting Komentar